Rabu, 18 Januari 2012

AUTOBIOGRAFI PEMILIK :D

MASA BALITA

Aku dilahirkan di kota tercinta,yaitu Bandar Lampung, pada hari Minggu, 8 September 1996 di Rumah Sakit Bumi Waras pada pukul 09.35 WIB dari pasangan Hamim Sudarsono dan Titik Nur Aeny. Aku lahir dengan berat 3 kg dan panjang 49 cm. Aku adalah anak bungsu dari 3 bersaudara..Saat balita,aku tinggal di Blok K No. 19/20, Rajabasa Permai(RBP) sampe tahun 2003. Lalu pada tahun 2004, kami pindah ke rumah yang ditempati hingga sekarang,yaitu Jl. Purnawirawan, Gg.Swadaya 4 No.20B, Kelurahan Gunung Terang.  
Seiring berjalannya waktu, aku sudah mulai bisa berjalan saat umurku 11 bulan. Walaupun masih pegangan dengan benda yang ada di sekitarku sih. Aku belajar berjalan dengan menggunakan walker,hingga lama-kelamaan aku bisa berjalan tanpa menggunakan walker lagi. Aku juga pernah jatuh dari kereta dorong,karena mencoba untuk turun sendiri darisana. Namun,anehnya saat aku terjatuh, aku malah tertawa . Ibuku heran, namun dia lega anak tersayangnya ternyata tidak apa-apa.

            Sebelum memasuki taman kanak-kanak,aku terlebih dahulu belajar mengaji di Taman Pendidikan Al-Quran ( TPA ) dekat lapangan tenis yang tidak jauh dari rumah. Di TPA, aku belajar membaca dan menulis huruf Arab. Aku juga belajar tentang doa– doa, surat–surat pendek,cara berwudhu,dan juga cara solat yang benar. Aku juga mulai di didik untuk bisa membaca Iq’ra dengan baik dan benar. Aku diajarkan mengaji oleh Abi Soleh, yang juga merupakan guru di salah satu sekolah dasar di Bandar Lampung. dengan mulai lancarnya mengaji. Hanya berselang satu bulan, usiaku genap 5 tahun.  Berarti sudah waktunya aku masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak. 





                                                                                             

MASA KANAK-KANAK

Orang tuaku akhirnya memutuskan untuk menyekolahkanku di SD Alkautsar, yang terletak di jalan Bypass. Alasannya untuk menyekolahkanku di TK Alkautsar adalah agar tertanam nilai-nilai moral dan ajaran-ajaran Agama islam sejak kecil. Selain itu, TK ini dapat dibilang dekat dengan rumah karena hanya berjarak 1 km dari rumahku. Akhirnya tiba hari pertama masuk sekolah, aku ternyata ditempatkan pada kelas B2. Bel tanda masuk sudah berbunyi, namun masih terlihat sosok seorang wanita yang berdiri di dekat jendela. Ia adalah ibuku tercinta. Aku tidak mau ditinggal oleh ibuku sedikitpun, karena masih merasa takut dengan keadaan kelas. Namun, ibu guru menjelaskan kepadaku, kalau aku pasti tidak akan merasa takut berada di dalam kelas dan akan merasa senang,karena kita akan bermain sambil belajar. Akhirnya dengan berat hati, aku pun membiarkan ibuku menunggu di taman.
Di sekolah ini, Aku belajar membaca, menulis, berhitung, menyanyi, juga menari. Sering kali tertulis di raportku ‘Sena sudah tambah pintar tetapi sifatnya masih usil dan kurang teliti’. Aku dikenal dengan anak yang usil dan kurang teliti oleh ibu guru. Saat pertama kali menulis,aku merasa sangat kaku. Apalagi jika menulis tegak bersambung. Tanganku sampai harus dipegangi oleh Ibu Guru karena sulitnya menulis huruf tersebut dan membutuhkan yang sangat lama bahkan hingga berjam-jam. Meski sudah dibantu,tulisanku pun masih jelek dan terlihat seperti “cacing kepanasan” yang  sulit untuk dibaca. Namun Ibu Guru tidak pernah memarahiku karena beliau sangat memaklumi ku.
Setiap jam istirahat, taman bermain yang terdapat di samping ruang kelas selalu disesaki oleh para siswa,termasuk olehku.Kita harus menunggu giliran untuk bermain, disini aku secara tidak langsung belajar untuk saling menghargai orang dan membudayakan antre. Fasilitas bermain di TK ini dapat dibilang cukup lengkap, seperti adanya perosotan, ayunan, jungkat-jungkit, dan tempat memanjat. Semua tersedia tapi terbatas, dan tibalah giliranku untuk bermain perosotan. Naiklah aku ke tangga tempat untuk meluncur dari perosotan, lalu meluncur dengan cepatnya dan bisa dibilang “brutal”.  Begitu seterusnya hingga aku lelah untuk bermain perosotan. Kini giliran ayunan yang menjadi korban kebrutalanku, aku lompat dari tanah dan langsung menginjak naik ke ayunan. Tiba-tiba,brukkk….. terdengar suara keras sekali dari arah ayunan. Ternyata ayunan yang kunaiki rusak dan roboh. Aku merasa sangat malu dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Dari sinilah, Aku belajar untuk lebih berhati-hati dan tidak merusak fasilitas umum yang tersedia, karena itu akan merugikan banyak orang termasuk diri kita sendiri.
Setelah tamat dari Taman Kanak-Kanak Al-Kautsar, aku pun melanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar. Aku memilih melajutkan ke SD Al-Kautsar, yang masih satu perguruan dan satu lokasi dengan TK Al-Kautsar. Aku duduk di kelas 1B,lalu setelah melewati tahun-tahunku dengan ceria selama 3 tahun. Aku mendapat kabar yang sangat mengejutkan. Ayahku memindahkanku ke SD KARTIKA II-5. Aku sangat sedih mendengarnya,karena harus berpisah dengan sahabat-sahabatku. Tapi, life must go on!
            Di sekolahku yang baru, aku duduk di kelas 4D.Aku mendapatkan teman-teman yang baik. Aku termasuk anak yang pintar dan karena usahaku, pada semester 2 aku  mendapat Rangking 1 di kelas. Karena termasuk peringkat 3 besar, aku masuk ke kelas unggulan kedua yaitu 5G.  Di kelas baru ini, aku merasa sangat nyaman dan senang. Aku mendapatkan banyak sekali sahabat-sahabat, yang selalu bersama kemanapun kita pergi. Aku selalu belajar dengan rajin dan giat untuk mendapatkan prestasi terbaik di kelas ini. Hasilnya saat pembagian rapot,aku mendapatkan rangking 1 sekaligus mempertahankan rangking 1 yang aku dapat saat kelas 4. Terdapat pesan dari wali kelas di buku rapotku, “Selamat telah mendapat Rangking 1. Jangan sombong dan tetap berusaha untuk mempertahankan prestasi yang didapat”. Saat semester 2, aku mengikuti bimbel di dekat sekolahku, yaitu Bimbel Radin Intan. Pengajar di bimbel itu adalah guru di sekolahku. Pada semester ini, aku tetap mempertahankan prestasiku dengan mendapat Rangking 1 dikelasku.
           Saat kelas 6,aku ditempatkan di kelas 6A, yaitu kelas unggulan pertama.Di kelas ini awalnya aku sangat merasa tidak nyaman, karena siswanya sangat sombong dan pelit. Namun, perlahan pandanganku berubah, karena mereka semakin hari semakin dekat dan akhirnya menjadi sahabat. Namun di kelas ini, penulis tidak berhasil mendapat peringkat karena persaingan yang ketat antar siswa.
             Saat semester 2, aku mulai konsentrasi pada Ujian Nasional yang akan diadakan dalam waktu dekat dengan rutin mengikuti Tryout dan Bimbel sekolah. Ujian Sekolah sudah di depan mata,aku dan teman – temanku telah diberi bimbingan dari sekolah untuk mengahdapi ujian ini. Berbagai macam tambahan pelajaran pun telah diberikan . Akhirnya jerih payah kami tidak sia – sia ,semua siswa dan siswi SD Kartika II-5 angkatan 2007/2008 lulus 100%. Aku pun lulus dengan nilai yang tidak terlalu mengecewakan berhasil masuk 15 besar kelas. 
 Saat tiba PSB SMP jurusan reguler, aku mengikuti tes PSB di SMPN 2 di kelas reguler. Sekolah pilihanku,yaitu Pilihan pertama SMPN 2,dilanjutkan dengan SMPN 1,dan terakhir SMPN 22. Aku sangat ingin masuk ke SMPN 2, dan aku terus berdoa agar doaku dikabulkan. Lalu, aku mendapat kabar baik bahwa aku diterima di SMPN 2 Bandar Lampung,walaupun dengan urutan ke 5 dari bawah.
             Sebelum menerima pendidikan formal di SMP ini, aku terlebih dahulu menjalani MOS. Aku berada di kelompok Afrika. Saat itu siswa – siswi baru diwajibkan memperkenalkan dirinya masing – masing. Aku sangat menikmati MOS ini karena aku banyak mendapat teman baru. Pada saat MOS, setiap anak diwajibkan untuk membuat surat cinta,mengumpulkan tanda tangan setiap anggota OSIS, dan menghapal Mars dan Hymne SMPN 2.  
Pada kelas 7,aku masuk di kelas 7B dengan wali kelas Pak Tanwir.  Tidak terasa satu semester telah berlalu. Ulangan semester pun telah dilaksanakan. Saat pembagian rapot, aku mendapatkan peringkat ke 5 di kelasku, namun aku tidak merasa puas akan hasil itu dan berjanji akan belajar lebih giat lagi untuk mendapat hasil yang maksimal
.
Saat kenaikan kelas 8 , aku ditempatkan di kelas 8C dengan wali kelas bu Merita. Kelas 8c, terdiri dari 32 anak yang sangat aktif,hal itu membuat kelas D’Cicak Kecil -sebutan untuk kelas 8C- menjadi lebih ribut jika dibandingkan dengan kelas lain. Tak heran jika ada guru yang kesal karena siswa yang ribut, termasuk aku. Seluruh anak kelas 8C sangatlah kompak,sehingga membuatku betah berada di kelas ini. Pengalaman tak terlupakan bagi penulis di masa ini adalah aku harus masuk kelas BK bersama Adhian,Iszen,dan Niel karena dianggap guru kelas sudah terlalu ribut dalam pelajaran di kelas. Namun, banyak hal yang dapat diambil positifnya dari kejadian ini. Aku jadi lebih menghargai guru yang mengajar dan berjanji tidak akan ribut jika berada di dalam kelas. Pada semester 2, aku menoreh prestasi kembali, yaitu mendapat peringkat 1 dikelasku.
   Sistem pengacakan kelas masih berlaku di SMPN 2. Pada saat kenaikan kelas 9 ,seluruh siswa diacak kelasnya.Kami sangat sedih karena harus berpisah kelas satu sama lain. Kami sudah seperti keluarga sendiri yang sulit untuk dipisahkan. Terlalu banyak kenangan indah yang ada di kelas ini. Aku  akhirnya duduk di kelas 9C. 
Di kelas ini, aku duduk sebangku dengan Muhammad Iszenzia Nurizki, biasa dipanggil Iszen. Aku sangat dekat dengan iszen, hingga kemanapun kita selalu bersama. Kita juga sering berbagi cerita tentang kehidupan masing-masing termasuk, Lovelife.
           Athena (Angkatan Terakhir Sembilan Enam) adalah sebutan untuk kelas 9C. Kami adalah kelas yang kompak sejak awal , seru , kebersamaan yang kuat , dan saling mengerti satu sama lain. Wali kelas 9C adalah Ibu Ratna. Wali kelasku termasuk guru yang galak dan tegas, karena itu aku dan teman-temanlku harus lebih disiplin dan tertib dalam KBM. Pada semester 1,aku sudah harus belajar lebih giat karena persiapan menghadapi Ujian Nasional pada semester 2. Aku mengikuti Bimbel Ganesha Operation pada hari Rabu dan Sabtu setiap jam 2 sampai jam 5. Pada semester 1, aku hanya dapat masuk 10 besar kelas.
         Semester 2 pun berlangsung, kegiatan belajarrku semakin padat. Hampir tidak ada waktu untuk bermain, hanya sesekali saja aku refreshing dengan bermain musik. Seluruh siswa dan siswi harus berjuang ekstra keras untuk lulus dengan hasil yang memuaskan, agar memudahkan untuk masuk ke SMA favorit di Bandar Lampung.  Siswa kelas 9 diwajibkan mengikuti pelajaran tambahan yang diadakan oleh sekolah. Tambahan ini diadakan sampai sore. Jika hari Senin dan Rabu,pulang pada pukul 16.30 . Dan pada hari Selasa serta Kamis,pulang pada pukul 16.00. Terkadang aku dan teman – temanku merasa sangat jenuh karena terlalu banyak materi yang harus dikuasai,tetapi semua dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. 

 Akhirnya tibalah saat hari H nya, SMPN 2 diawasi oleh guru sekolah lain dalam Ujian ini. Terdapat pula beberapa polisi yang siap berjaga pada kegiatan UN ini. UN dilaksanakan selama 4 hari dengan mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Setelah UN dilaksanakan, para siswa hanya diberikan waktu 1 minggu setidaknya untuk refreshing sebentar.  Karena setelah itu kami akan menghadapi US dan Ujian Praktek. Dalam ujian praktek diuji berbagai macam pelajaran,seperti pelajaran seni tari,seni musik,biology,fisika, dll.
Setelah diadakannya UN,US,dan UP, aku harus melanjutkan belajar lagi untuk tes PPDB RSBI. Aku memilih untuk mengikuti Tes PPDB di SMAN 2. Saat di tengah kesibukan, aku mendapatkan musibah. Rapot SMP ku hilang!! Aku sangat kebingungan, khawatir, dan gelisah. Aku langsung menghubungi wali kelasku untuk membicarakan solusinya, karena rapot akan digunakan segera untuk PPDB SMA. Setelah berbicara dengan wali kelasku, aku langsung ke ruang TU dan bercerita kenapa rapotnya bisa sampai hilang. Akhirnya pihak TU mau membantuku untuk membuatkan kembali rapotnya. Setelah menunggu beberapa hari, akhirnya rapotku sudah jadi. Dan aku mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak sekolah.
Pengumuman hasil UN sangatlah lama,sekitar dua bulanan. Pada saat itulah dibuka pendaftaran untuk kelas SBI di SMAN 2 B.Lampung. Aku mempersiapkan segala hal untuk mendaftar di SMA ini. Aku harus mengurusnya hanya berdua dengan ayahnku, karena ibuku sedang berada di Negeri Sakura untuk melakukan penelitian. Karena tidak ingin mengecewakan kedua orangtuaku, penulis belajar sangat keras kadang hingga larut malam dan aku juga mengikuti berbagai Try out untuk masuk SMA.Tak lupa,aku berdoa kepada Allah agar diterima di SMAN 2 Bandar Lampung. Untuk masuk SMAN 2, aku harus mengikuti tes Akademik, tes Bahasa Inggris, dan Wawancara.
              Akhirnya tiba hari saat tes PPDB dilaksanakan, aku mengisi satu persatu soal. Soal berjumlah 100 buah yang terdiri dari, Matematika, Ipa, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Umum. Setelah menunggu dalam waktu cukup lama,tibalah hari pengumuman tes PPDB SBI SMAN 2. Aku merasa sangat senang dan ternyata usahanya selama ini tidak sia-sia,karena aku diterima di SMAN 2 Bandar Lampung dengan nomor urut 110. Dan beberapa hari kemudiian, hasil UN diumumkan. Seluruh siswa SMPN 2 lulus 100%. Dan aku merasa senang dengan hasil UN yang didapatnya, karena ia merasa itu sudah lebih dari cukup. 
 
 
 
 
 

MASA REMAJA 

Sebelum mengikuti kegiatan belajar formal di SMAN 2 B.Lampung ini, aku terlebih dahulu mengikuti pra-MOS dan MOS. Tujuan dari pra-MOS ini untuk menyiapkan segala sesuatu sebelum MOS. Seluruh nama kelompok MOS diambil dari nama makanan. Seperti Coto , Karedok , Papeda , Pecel , Pempek ,Peuyeum, Rujak, sampai Seruit. Aku masuk ke dalam kelompok Rujak dengan PJ ( penanggung jawab ) Kak Ivan, Kak Rensa, Kak Guritno, dan Kak Riri. Aku sekelompok dengan sahabatnya, Rahmat dan Genta di kelompoknya. Dalam Pra-MOS sangatlah menyiksa,siswa diwajibkan mengikuti latihan PBB di siang hari. Pra-Mos diadakan 3 hari dari jam 7 pagi – jam 5 sore,bahkan pernah sampai jam setengah 6 sore. Cukup melelahkan, tetapi sangatlah asik.
Lalu,Kegiatan MOS juga diadakan selama 3 hari. Dalam kegiatan ini, para murid baru diwajibkan untuk belajar bernyanyi hymne dan mars, menerima materi-materi moral, membuat surat cinta dan mengumpulkan tanda tangan kakak kelas OSIS. Dalam hari terakhir, MOS diadakan di Lembah Hijau. Menariknya, para murid baru dan perwakilan PJ harus berjalan dari SMAN2 menuju Lembah Hijau. Disana diadakan lomba yang menguji kekompakan setiap kelompok, seperti lomba Survival, Menyanyi Hymne dan Mars, dan yang paling seru adalah Menampilkan Yel-Yel. Kelompokku ternyata mendapatkan juara 2 game survival dan juara 3 Lomba yel-yel. Namun hal ini tidak menjadikan kelompok Rujak menjadi Juara Umum, karena kelompok Pempek lah yang berhak akan hal itu.
Setelah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Pra-MOS dan MOS, akhirnya diadakalah pembagian kelas. Ternyata aku ditempatkan di kelas X-4. Di kelas ini aku bertemu dengan sahabat-sahabatku yaitu, Anas, Dimas, Fachrian, Norman, Akbar, dan Alda. Awalnya aku duduk sebangku dengan Anas. Namun setelah kelas penulis dipindahkan ke Lab Kimia, aku harus duduk bersama Anas, Norman, dan Dimas di meja panjang. Aku merasa senang sekali karena mempunyai teman yang asik dan seru seperti kelasnya sekarang.
Setelah beberapa bulan, akhirnya kami mengahadpi ujian semester. Dan saat pembagian rapot ternyata aku mendapat rangking 2 di kelasku. Aku sangat senang sekali dengan hal itu.
            Saat semester 2 dimulai, kelas kami sudah pindah kekelas yang baru dibangun. Kami sangat nyaman dengan kelas ini,karena mempunyai fasilitas AC, yang membuat kelas menjadi dingin. Selama di SMA, aku mendapatkan banyak sekali tugas-tugas dan harus berusaha agar tugas yang diberi dapat selesai dengan baik & tepat waktu. Dan aku pun mendapatkan tugas membuat autobiografi di blog oleh Ibu Muji,hingga akhirnya tugas ini dapat aku selesaikan dengan tuntas. Terima kasih:D 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar